Berita  

Prodi Agroteknologi Unimor Lokakarya Pengembangan Ekosistem Agroteknologi Kawasan Transmigrasi Ponu 

www.pencarifakta.com.ǁNTT,28 November 2025-Program Studi (Prodi) Agroteknologi Universitas Timor (Unimor) menyelenggarakan kegiatan Lokakarya bertajuk “Membangun Ekosistem Agroteknologi Kawasan Transmigrasi Ponu Yang Inklusif, Produktif dan Berkelanjutan”. Lokakarya ini dilaksanakan di Aula Arnoldus Fapertasaintek Unimor, Kamis, 27 November 2025. 

Lokakarya ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, LSM, dan seluruh pemangku kepentingan dalam mengembangkan ekosistem yang tidak hanya produktif tetapi juga inklusif dan berkelanjutan. Dengan demikian, dapat mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kawasan Transmigrasi Ponu.

Sebanyak tiga orang dosen sekaligus Tim Ekspedisi Patriot yang memberikan materi dalam kegiatan lokakarya ini yakni Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, MSc dan Herawati, S. E., M. Si serta Dosen Institut Teknologi Surabaya (ITS), Ahmad Basshofi Habieb, ST., MT. PhD. 

Kegiatan ini dibuka oleh Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo yang diwakili oleh Kadis Nakertrans TTU, Simon Soge, para kepala dinas lingkup Pemkab TTU dan jajaran, LSM, Dosen dan mahasiswa Universitas Timor beserta Tim Ekspedisi Patriot Transmigrasi Ponu. Kegiatan lokakarya Tim Ekspedisi Patriot Transmigrasi Ponu diselenggarakan dengan Ketua Panitia Lokakarya sekaligus Dosen Prodi Agroteknologi Unimor, Dr. Nikolas Nik, S.P., M.Si, Ketua Prodi Agroteknologi sekaligus Dosen Unimor, Andreas Kefi, S.P., M.Si dan Aloysius Rusae, S.P., M.Si sebagai Anggota Tim Ekspedisi Patriot Transmigrasi.

Dalam sambutannya, Rektor Unimor Dr. Stefanus Sio, M. P mengaku bangga Unimor dilibatkan dalam kegiatan Tim Ekspedisi Patriot Transmigrasi ini. Hal ini sesuai dengan amanat dimana semua perguruan tinggi harus berkolaborasi dalam kegiatan Tri Dharma.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Tim dari IPB dan ITS yang telah melibatkan dosen Unimor dalam kegiatan Tim Ekspedisi Patriot Transmigrasi Ponu. Stefanus juga memohon maaf apabila dalam penyambutan kegiatan tersebut ada yang kurang berkenan. 

Stefanus berharap, kegiatan lokakarya ini bisa menghasilkan rekomendasi yang bisa diimplementasikan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten TTU khususnya di wilayah Transmigrasi Ponu.

Sementara itu, Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten TTU, Simon Soge mengatakan, kehadiran semua pihak pada kesempatan itu di bawah sebuah kesadaran kolektif bahwa Kawasan Transmigrasi Ponu bukan sekadar wilayah administrasi melainkan simpul harapan dan penentuan Kawanan Transmigrasi Ponu sebagai salah satu dari 52 kawasan strategis nasional oleh pemerintah pusat merupakan sebagai sebuah amanah besar.

“Amanah ini menempatkan wilayah Ponu untuk dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di NTT khususnya di Timor Tengah Utara,” ujarnya.

Penempatan kawasan strategis nasional ini bukan tanpa alasan. Desa Ponu memiliki sumber daya alam yang luar biasa dan komunitas yang gigih. Namun, potensi ini membutuhkan sentuhan ilmiah, perencanaan matang dan kolaborasi terstruktur agar dapat bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi nyata.

Ia menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia, melalui Program Ekspedisi Patriot. 

Program ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah pusat dalam memajukan transmigrasi melalui pendekatan berbasis data dan keilmuan. Melalui Program Ekspedisi Patriot ini juga Kementerian Transmigrasi mengirim 3 tim kajian yang terdiri dari para akademisi terbaik bangsa dari IPB dan ITS yang hadir untuk memberikan rekomendasi terbaik dalam pengembangan Kawasan Transmigrasi Ponu.

Kehadiran para pakar ini menjadi katalisator perubahan. Tugas mereka tidak sekadar membuat laporan melainkan merumuskan fondasi kokoh bagi pembangunan berkelanjutan di Ponu. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *