www.pencarifakta.com.ǁNTT,20 November 2025-Satpol PP dan Damkar Kabupaten Sikka mengungkapkan 13 pekerja seks (PS) yang diamankan beberapa waktu lalu di salah satu hotel dan kos-kosan di Kota Maumere.
Hasil interogasi petugas, para pekerja seks (PS) ini mengaku membuka tarif kepada pria hidung belang dengan tarif Rp. 300 ribu hingga Rp. 500 ribu. Hasil pekerjaan ini, digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Tarifnya itu dari 300 ribu hingga 500 ribu, uangnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, 300 ribu itu normal, kalau ful service 500 ribu, kenapa ful service kerena tergantung gayanya, ” ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Dijelaskannya, dari 13 orang yang diamankan, 3 orang dipulangkan karena tidak terbukti, satu orang berasal dari Larantuka dan 9 orang berasal dari Kabupaten Sikka.
Sebelumnya diberitakan, Saat petugas melakukan operasi di salah satu hotel di Kota Maumere, ditemukan empat orang PSK, saat dilakukan pemeriksaan melalui Chat Whatsapp antara pemilik hotel dan resepsionis ditemukan adanya kerja sama dengan pelaku prostitusi.
“Hotel tersebut sudah targetkan kami, memang hotel ini, dari hasil chatnya pemilik hotel dan resepsionis itu kerja sama dengan para pekerja prostitusi, bahkan mereka mengatakan, kalau ada petugas,jangan dulu masuk, ” kata Yosef Nong, Kepala seksi pengawasan, penyuluhan dan pembinaan bidang penegakkan perundang-undangan daerah Satpol PP dan Damkar Sikka.
Satpol dan Damkar Sikka mengaku mempunyai bukti yang kuat dan akan menindaklanjuti pelaku yang ditangkap dan pemilik hotel, karena sudah berulang kali melakukan hal yang sama.
“Kami punya bukti dan akan kami tindaklanjuti pelaku yang kita tangkap dan pemilik hotel, karena sudah berulang kali, ” Jelasnya.
Dari dalam Hotel tersebut, petugas gabungan menemukan kondom yang sudah digunakan, minuman keras dan tablet seperti cairan untuk pelicin.
Petugas akan melaporkan kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka terkait hotel yang bekerja sama dengan pelaku prostitusi untuk kemudian dilakukan penindakan selanjutnya termasuk ijin.
Hingga kini, sejumlah wanita ini dikarantina dan diberikan konseling, sementara itu, salah satu wanita yang hamil akan dilakukan penanganan lebih lanjut di RSUD TC Hilers Maumere.












